Filosofi Lambang Himapala Kalayudha

 

• Burung Tanzania tanpa kepala; Burung Tanzania melambangkan kebebasan, tanpa kepala melambangkan bahwa Himapala Kalayudha tidak terpengaruh oleh kekuasaan dan hal-hal lainnya, Himapala Kalayudha benar-benar ingin bebas.

• Segitiga berwarna putih; melambangkan gunung, yang artinya Himapala Kalayudha terbiasa menjelajah gunung dan hutan.

• Bintang berwarna hitam; melambangkan Tuhan Yang Maha Esa.

• Lingkaran; melambangkan bahwa Himapala Kalayudha dapat bersinergi dengan unsur manapun.

• Delapan arah mata angin; melambangkan bahwa Himapala Kalayudha merupakan perkumpulan yang mampu bergerak ke segala penjuru.

• Segi lima; adalah 5 sila, melambangkan bahwa Himapala Kalayudha adalah perkumpulan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusi.

• Warna hijau; melambangkan kemakmuran serta cinta alam dan lingkungan.

• Warna orange;  melambangkan kreatifitas, berjiwa muda, dan mampu berkembang dengan menjunjung tinggi azas kebersamaan, kekeluargaan, dan kemanusiaan.

• Krida Lingga Yudha Buana dan Kalayudha; Krida berarti tindakan/pengetahuan, Lingga berarti tugu alam, Yudha berarti perang/berjuang, Buana berarti dunia, sehingga jika diartikan adalah suatu perkumpulan yang bergerak dibidang pelestarian alam. Dalam arti luas perkumpulan yang selalu mengolah keterampilan yang nantinya memperjuangkan agar dunia ini atau alam ini selalu lestari.

Read More

Struktur Organisasi Himapala Kalayudha Periode 2020-2021

 

STRUKTUR ORGANISASI

HIMPUNAN MAHASISWA PECINTA ALAM KRIDA LINGGA YUDHA BUANA 

(HIMAPALA KALAYUDHA)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) MIFTAHUL HUDA SUBANG

PERIODE : 2020 - 2021

 

 

1.         Pelindung                               : STIE Miftahul Huda Subang

2.                                                          Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan

3.         Penasehat                              : Drs. H. M. Endang Syaripuddin, M.Pd.I

4.         Pembina                                 : Aipda. H. Udin Syamsudin, S.E., M.M.

5.         Ketua Umum                          : Saepudin (K 013 KUR)

6.         Wakil Ketua Umum                : Siti Rohimah (K 014 KUR)

7.         Sekretaris Umum                   : Ahmad Fauzan (K 010 KUR)

8.         Wakil Sekretaris Umum         : Siti Komariah (K 015 KUR)

9.         Bendahara Umum                 : Aldi Fahrul Fauzi

10.      Wakil Bendahara Umum       : Az Zahra Maula Nuha

11.      Kepala Bidang

Hubungan Masyarakat         : Tika Alkoviva (K 004 KUR)

Kepala Bidang

12.      Sarana dan Prasarana          : Fajar Sakti Aji (K 003 KUR)

Kepala Bidang 

13.      Pendidikan dan Pelatihan     : Anita Khuril Jannah (K 008 KUR)

Kepala Bidang

14.      Komunikasi dan Informasi    : Weti Pera (K 002 KUR)

Kepala Divisi

15.      Search and Rescue              : Targono (K 001 KUR)

Kepala Divisi

16.      Gunung Hutan                      : M. Riko Mardiansyah (K 007 KUR)

Kepala Divisi

17.      Lingkungan Hidup                : Surya Aji (K 011 KUR)

18.      Anggota Pengurus

Ditulis oleh: Masgon

Read More

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN RAWA LAUT HIMAPALA KALAYUDHA ANGKATAN X

Subang, 29/01/2020. Setelah anggota muda Himapala Kalayudha melaksanakan pendidikan dan pelatihan dasar di hutan Jayagiri Lembang Bandung dengan materi teknik survival di hutan, navigasi darat, dan SAR gunung hutan pada 23 Desember 2019 kini saatnya melaksanakan program kerja berikutnya yaitu pendidikan dan latihan rawa laut.

Diklat rawa laut merupakan salah satu rangkaian pendidikan yang wajib di ikuti bagi seluruh anggota muda Himapala Kalayudha, mengingat akan pentingnya pengetahuan tentang konservasi dan teknik-teknik survival di daerah rawa maupun laut terlebih kedudukan Himapala Kalayudha berada di daerah pesisir pantai utara Subang.

PELAKSANAAN

Sebelum menuju pendidikan dan pelatihan water rescue yang akan dilaksanakan pada bulan Juni atau Juli mendatang, Himapala Kalayudha akan melaksanakan diklat rawa laut di Pantai Pondok Bali Subang pada tanggal 8 sampai 9 Februari 2020. Selama dua hari siswa akan dibekali dengan materi dan teknik tentang rawa dan laut.

PENTINGNYA DIKLAT RAWA LAUT

Anggota muda harus memahami pentingnya pengetahuan tentang konservasi di daerah rawa laut dan mengenali karakteristik medan berupa rawa, pantai, dan laut. Anggota Himapala Kalayudha juga diharapkan mampu memahami tentang karakteristik hidrologi dan hidrometri rawa, cara pengukuran dan pendataan masalah yang berkaitan dengan komponen perairan pada daerah rawa, serta mampu menyiapkan diri ketika dihadapkan pada situasi darurat di daerah rawa dan laut.

PERSIAPAN DIKLAT

Adapun persiapan yang harus disiapkan peserta diklat rawa laut selain fisik dan mental juga peralatan dan logistik, diantaranya yaitu:

1. Tas carrier 40 s/d 60 liter

2. Pakaian PDL

3. Pakaian ganti

4. Sepatu

5. Sandal karet

6. Topi

7. Makanan

8. Minuman

9. Alat makan

10. Botol air minum

11. Nesting

12. Kompor portable

13. Alat tulis

14. Perlengkapan sholat

15. Perlengkapan mandi

16. Obat-obatan pribadi

17. Pelampung / life jacket

18. Perahu kayu

19. Surat izin orang tua

20. Surat keterangan sehat

INSTRUKTUR

Untuk pelatih diklat rawa laut Himapala Kalayudha akan di bina langsung oleh Bapak Aris Riswandi, S.E., M.M. selaku pembina Himapala Kalayudha serta dari rekan-rekan organisasi Potensi SAR Pasundan Jawa Barat dan apabila ada peserta dari luar selain anggota Himapala Kalayudha yang ingin ikut serta dalam kegiatan diklat, maka kami akan terima dengan senang hati agar dapat latihan bersama.

Demikian yang mampu penulis paparkan mengenai persiapan pelaksanaan pendidikan dan latihan rawa laut, semoga seluruh peserta diklat mampu mengikuti setiap rangkaian dan dapat ilmu yang diperoleh dapat di aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Jika ada salah-salah kata dalam penulisan, penulis mohon maaf dan silahkan tulis kritik dan sarannya di kolom komentar. Terima kasih.

Penulis : Masgon (Angkatan X)

Read More

Peduli Korban Banjir, STIE Miftahul Huda Subang Salurkan Sumbangan

Hampir setiap tahun, Desa Dukuh yang berada di yang berada di Kecamatan Ciasem, Subang, Jawa Barat selalu dilanda banjir saat musim penghujan tiba. Melihat kondisi tersebut, Mahasiswa STIE Miftahul Huda Subang tergugah. Pada Minggu (12/1/2020), mereka yang tergabung dalam STIE Peduli memberikan bantuan berupa paket sembako, kepada para warga Desa Dukuh.

"Ada beberapa paket sembako yang kami serahkan langsung kepada warga secara simbolis, karena Desa Dukuh baru saja tertimpa musibah banjir beberapa waktu lalu," ujar Bapak Bagus Margono Dosen STIE Miftahul Huda Subang di sela acara pemberian bantuan, Minggu (12/1/2020).

Dalam pemberian bantuan kepada warga Desa Dukuh, STIE Peduli menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang dan Potensi SAR Pasundan Jawa Barat. Selain itu, gabungan organisasi mahasiswa yang terdiri dari Himapala Kalayudha, Himasi STIE Mifda, Image STIE Mifda, BEM STIE Mifda, Kopma STIE Mifda yang diwakili oleh Himapala Kalayudha, serta beberapa perangkat desa setempat hadir dalam acara penyerahan bantuan tersebut.

Mahasiswa STIE Mifda membantu pemdes Dukuh membungkus sembako.

"Sumbangan yang kami kumpulkan berupa uang dan pakaian layak pakai, kemudian uang tersebut kami belikan sembako untuk para korban banjir" tutur Firman Maulana Presiden Mahasiswa STIE Miftahul Huda Subang.

Adapun rincian laporan hasil sumbangan yang diperoleh dari Mahasiswa STIE Miftahul Huda Subang yaitu uang sebesar Rp. 934.000 yang kemudian dibelikan 3 karung beras isi 25 kg x Rp. 230.000 dan mie instan 3 dus x Rp. 80.000.

Anggota Himapala Kalayudha memberikan sembako kepada warga Dukuh.

Paket sembako yang diberikan kepada warga tersebut, berisi beras, dan mie instan, yang kemudian ditambah dengan telor dari para donatur yang telah terkumpul di kantor pemerintahan desa Dukuh.

“Semoga saja bantuan yang diberikan ini dapat bermanfaat, dan kami juga berharap banjir tak lagi melanda Desa Dukuh pada tahun ini,” kata Ketua Himapala Kalayudha Weti Pera.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada seluruh Mahasiswa dan Mahasiswi STIE Miftahul Huda Subang yang telah memberikan sumbangan kepada korban banjir.

Penulis: Kominfo Himapala Kalayudha

Read More